Pasti kamu kenal dengan dua gambar diatas. setiap gambar berkaitan dengan agama tertentu. Nah, pada kesempatan ini, kita akan mempelajari hal-hal yang berhubungan
dengan kebudayaan sejak masa Hindu-Buddha.Hindu-Buddha merupakan dua agama yang berasal dari satu negara
berpenduduk padat di dunia, India. Dari India, agama ini kemudian menyebar ke
berbagai penjuru dunia. Di Indonesia, kedua agama ini masih hidup dan
berkembang sampai saat ini. Sebelum kita melihat lebih jauh tentang persebaran
agama Hindu-Buddha, kita akan meninjau sejenak sejarah berdirinya kedua agama
tersebut.
1. Agama Hindu
Agama Hindu berasal dari India. Agama ini merupakan perpaduan
antara agama yang dianut oleh bangsa Arya dan bangsa Dravida. Bangsa Arya yang
berasal dari Asia Tengah berhasil mendesak bangsa asli India, Dravida. Terjadi
pembauran antara bangsa Arya dan bangsa Dravida yang selanjutnya menurunkan
generasi yang disebut bangsa Hindu. Kata hindu berasal dari kata sindhu (bahasa
Sanskerta) yang berarti sungai. Kata ini mengacu pada Sungai Indus yang menjadi
sumber air bagi kehidupan di sekitarnya. Sumber ajaran agama Hindu terdapat
dalam kitab suci Weda (terdiri atas empat kitab), Brahmana (merupakan tafsir
dari kitab Weda), dan Upanisad (memuat dasardasar filsafat hubungan antara
manusia dan TUHAN). Kata weda berasal dari kata vid artinya tahu. Weda atau
veda berarti pengetahuan suci. Kitab ini ditulis ketika bangsa Arya menduduki
Punjam, 3.000 tahun sebelum Masehi.
Gambar 6.2 Trimurti Sumber: www.indhistory.com
Dewa-dewa utama dalam
ajaran Hindu ialah Dewa Trimurti (kesatuan dari tiga dewa). Ketiga dewa tersebut
ialah:
(1) Dewa Brahma. Brahma bertugas menciptakan alam semesta dan mengatur segala
peristiwa di dunia. Kendaraannya berupa angsa.
(2) Dewa Wisnu. Wisnu bertugas memelihara alam semesta. Kendaraannya berupa
seekor burung garuda.
(3) Dewa Syiwa. Syiwa bertugas sebagai perusak semua yang tidak lagi berguna di
alam.
Pemujaan terhadap para
dewa dipimpin oleh seorang pendeta yang disebut brahmana. Dalam Agama Hindu ada
lima keyakinan dan kepercayaan yang disebut dengan Pancasradha. Pancasradha
merupakan keyakinan dasar umat Hindu. Kelima keyakinan tersebut, yakni:
1. Widhi Tattwa: percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan segala aspeknya
2. Atma Tattwa: percaya dengan adanya jiwa dalam setiap makhluk
3. Karmaphala Tattwa: percaya dengan adanya hukum sebab-akibat dalam setiap
perbuatan
4. Punarbhawa Tattwa: percaya dengan adanya proses kelahiran kembali (reinkarnasi)
4. Punarbhawa Tattwa: percaya dengan adanya proses kelahiran kembali (reinkarnasi)
5. Moksa Tattwa: percaya bahwa kebahagiaan tertinggi merupakan tujuan akhir
manusia
Gambar 6.4 Omkara, simbol suci bagi umat Hindu
yang melambangkan Brahman (Tuhan) Yang Mahakuasa.
Sumber: www.wikipedia.org
Dalam masyarakat Hindu,
dikenal lima kasta atau kelas, yaitu:
(1) Brahmana: terdiri atas pemimpin agama atau pendeta
(2) Ksatria: terdiri atas para bangsawan, raja dan keturunannya, serta
prajuritprajuritnya
(3) Waisya: terdiri atas pengusaha dan pedagang
(4) Sudra: terdiri atas para petani dan pekerja kasar
(5) Paria: terdiri atas gelandangan (orang yang haram untuk disentuh)
Tempat suci umat Hindu antara lain kota Benares yang dianggap
sebagai tempat bersemayamnya Dewa Syiwa. Sungai Gangga dianggap keramat dan
suci karena air Sungai Gangga dianggap dapat mensucikan abu jenazah yang
dibuang ke dalamnya.
Hari raya umat Hindu ialah Galungan, Kuningan, Saraswati,
Pagerwesi, Nyepi, dan Siwaratri.
Gambar 6.5 Pura Ulun, Danau Batur, tempat pemujaan umat Hindu di Bali Sumber: www.travelblog.com
2. Agama Buddha
Agama Buddha juga berasal dari India. Agama ini timbul sebagai
reaksi masyarakat terhadap peran kaum Brahmana yang dianggap terlalu berlebihan
dalam menjalankan tugas dan fungsi mereka. Agama ini didasarkan pada ajaran
Sidharta Gautama. Sidharta Gautama digelari Sang Buddha (orang yang mendapat
pencerahan) karena ia mendapat penerangan yang sempurna setelah bertapa di tengah hutan.
Gambar 6.6 Sang Buddha dan arca Buddha di Candi
Borobudur Sumber: www.wihara.com dan www.wikipedia.org
Agama Buddha tidak
mengakui pembagian kasta dalam masyarakat. Menurut ajaran Buddha, setiap orang
punya hak dan kesempatan yang sama untuk mencapai kesempurnaan asalkan ia mampu
mengendalikan dirinya sehingga bebas dari samsara. Penderitaan dapat dihentikan
dengan cara menindas trisna (nafsu).
Nafsu dapat ditindas melalui delapan jalan (astavidha), yaitu pandangan (ajaran) yang benar, niat atau sikap yang benar, berbicara yang benar, berbuat atau bertingkah laku yang benar, penghidupan yang benar, berusaha yang benar, memerhatikan hal-hal yang benar, dan bersemedi yang benar. Pemeluk agama Buddha wajib melaksanakan tiga ikrar (Tri Ratna), yaitu: berlindung kepada Buddha, berlindung kepada Dharma (ajaran) agama Buddha, dan berlindung kepada Sanggha (perkumpulan) masyarakat pemeluk agama Buddha. Kitab suci agama Buddha ialah Tripitaka (Tiga Keranjang) yang terdiri atas Vinayapitaka (berisi tentang bermacam-macam aturan hidup dan hukum penentu cara hidup pemeluknya), Sutrantapitaka (berisi tentang pokok-pokok wejangan Sang Buddha), dan Abdhidharmapitaka (berisi tentang penjelasan dan kupasan mengenai sosial beragama atau falsafah agama). Umat Buddha merayakan Hari Raya Triwaisak, yang merupakan peringatan kelahiran, menerima bodhi, dan wafatnya Sang Buddha yang bertepatan dengan saat bulan purnama pada bulan Mei.
Nafsu dapat ditindas melalui delapan jalan (astavidha), yaitu pandangan (ajaran) yang benar, niat atau sikap yang benar, berbicara yang benar, berbuat atau bertingkah laku yang benar, penghidupan yang benar, berusaha yang benar, memerhatikan hal-hal yang benar, dan bersemedi yang benar. Pemeluk agama Buddha wajib melaksanakan tiga ikrar (Tri Ratna), yaitu: berlindung kepada Buddha, berlindung kepada Dharma (ajaran) agama Buddha, dan berlindung kepada Sanggha (perkumpulan) masyarakat pemeluk agama Buddha. Kitab suci agama Buddha ialah Tripitaka (Tiga Keranjang) yang terdiri atas Vinayapitaka (berisi tentang bermacam-macam aturan hidup dan hukum penentu cara hidup pemeluknya), Sutrantapitaka (berisi tentang pokok-pokok wejangan Sang Buddha), dan Abdhidharmapitaka (berisi tentang penjelasan dan kupasan mengenai sosial beragama atau falsafah agama). Umat Buddha merayakan Hari Raya Triwaisak, yang merupakan peringatan kelahiran, menerima bodhi, dan wafatnya Sang Buddha yang bertepatan dengan saat bulan purnama pada bulan Mei.
Gambar 6.7 Vihara, tempat beribadah umat Buddha Sumber: www.hakka.singbebas.blogspot.com
Agama Buddha terbagi atas
dua aliran. Pertama, Mahayana yang mengajarkan bahwa untuk mencapai Nirwana,
setiap orang harus mengembangkan sikap kebijaksanaan dan sifat welas asih.
Kedua, Hinayana yang mengajarkan bahwa untuk mencapai Nirwana, sangat bergantung
pada usaha diri melakukan meditasi. Agama Buddha mencapai puncak kejayaannya
pada zaman kekuasaan Raja Asoka (273-232 SM) yang menetapkan agama Buddha
sebagai agama resmi negara. Tempat-tempat suci umat Buddha antara lain
Bodh-Gaya, tempat bersemedi Sidharta Gautama.
To be continue...
Makasih~
BalasHapusngebantu buat tugas nih
dlm kidtab veda manapun tdk ada yg mengajarkn tntng kasta. Tolong di pahami isi weda sblm buat artikrl,kasta di bali lahir bukan dari agama hndu maupun adat, tapi dari ajaran doktrin politik penjajah darai negara barat.
BalasHapusTai kucing
BalasHapus