Setelah Airlangga (mataram kuno) membagi kerajaannya menjadi dua,
sejarah selanjutnya dari kerajaan-kerajaan ditandai oleh perebutan kekuasaan.
Pada waktu terjadi pembagian kerajaan Airlangga, Samarawijaya sebagai raja
Panjalu dengan ibu kota Daha dan Panji Garasakan sebagai raja Jenggala dengan
ibu kota Kahuripan. Terjadi perang saudara di antara keduanya (1044-1052).
Kemenangan Kediri atas Jenggala membuat Kediri menjadi satu-satunya kerajaan di
Jawa Timur dengan kekuasaan meliputi hampir seluruh Indonesia timur. Semua itu
terjadi pada masa pemerintahan Raja Jayeswara.
Raja Kediri yang
terkenal ialah Jayabaya (1130-1160) yang terkenal dengan Ramalan Jayabaya. Raja
terakhir Kediri ialah Kertajaya. Pada masa pemerintahannya, Kertajaya ingin
dihormati dan disembah seperti dewa. Hal ini membuat para Brahmana tidak senang
dan mereka minta perlindungan kepada Ken Angrok (sering disebut Arok) dari
Tumapel. Ken Arok akhirnya dapat mengalahkan Kertajaya pada tahun 1222. Dengan
demikian, berakhirlah Kerajaan Kediri. Ken Arok kemudian mendirikan Kerajaan
Singosari. Perebutan kekuasaan menjadi ciri khas kerajaan yang didirikan oleh
Ken Arok (1222-1227). Keberadaan Kerajaan Singosari diketahui dari kitab
Pararaton dan kitab Negarakertagama yang ditulis oleh Prapanca. Sejarah
Singosari dimulai dengan tindakan Ken Arok membunuh Tunggul Ametung, akuwu di
Tumapel. Ken Arok yang beristrikan Ken Umang kemudian menikahi istri Tunggul
Ametung, Ken Dedes. Ken Dedes diramalkan akan menurunkan raja-raja besar. Ken
Arok kemudian dibunuh oleh Anusapati (anak tirinya). Anusapati memerintah
selama 21 tahun, 1227-1248. Kemudian, Tohjaya, anak Ken Arok dan Ken Umang,
membunuh Anusapati pada tahun 1248. Wisnuwardhana, anak dari Anusapati,
membunuh Tohjaya dan memerintah sampai tahun 1268. Wisnuwardhana kemudian
digantikan oleh Kertanegara.
Kertanegara adalah raja
Singosari yang sangat terkenal. Dia memerintah sampai tahun 1292. Kertanegara
bercita-cita menyatukan Nusantara di bawah Singosari. Pada masa Kertanegara,
datang seorang utusan dari negeri Cina, yaitu Kubilai Khan. Raja Kertanegara
juga mengadakan ekspedisi Pamalayu tahun 1275, menguasai Kerajaan Melayu dengan
tujuan menghadang serangan tentara Cina agar peperangan tidak terjadi di
wilayah Kerajaan Singasari. Dia banyak mengirimkan armadanya ke luar Singosari.
Namun, hal itulah yang kemudian menyebabkan kejatuhannya. Ketika sebagian besar
armadanya keluar Singosari, dia diserang oleh Jayakatwang dari Kediri.
Kertanegara tewas, tetapi menantunya, Raden Wijaya lolos karena sedang tidak
berada di istana. Raden Wijaya kemudian mendirikan Kerajaan Majapahit. Dari
catatan saudagar Cina, Kho Ku Fei pada tahun 1200, diketahui bahwa pada masa
pemerintahan Jayabaya, Kediri telah memiliki mata uang emas dan aturan pajak
yang teratur. Pada masa Jayabaya pula dihasilkan cerita Gatutkacasraya dan
Hariwangsa yang ditulis oleh Mpu Panuluh dan kitab Baratayudha yang ditulis
oleh Mpu Sedah. Ku Fei juga mencatat bahwa pada masa ini telah dihasilkan
sejumlah candi, antara lain Candi Panataran dan Candi Tuban. Pada masa
Singosari, Ken Arok telah mengembangkan perekonomian rakyatnya. Kehidupan
masyarakatnya aman dan sejahtera. Ken Arok membuat patung Ken Dedes dan
beberapa candi.
0 komentar:
Posting Komentar